Bahaya Minuman Bersoda

Bahaya Minuman Bersoda
Minuman Bersoda atau yang biasa kita sebut dengan nama softdrink memang merupakan minuman yang memiliki rasa yang nikmat dan mudah didapatkan di pasaran. Minuman ringan adalah pilihan minuman populer bagi orang Amerika saat ini. Asosiasi Minuman Ringan melaporkan bahwa rata-rata konsumsi minuman ringan lebih dari 600 porsi 12 ons per orang setiap tahun. Namun perlu kita tahu bahwa terdapat beberapa bahaya minuman bersoda bagi kesehatan. Minuman bersoda diketahui menjadi penyebab dari berbagai risiko kesehatan yang serius. Peringatan pertama tentang risiko minuman ringan diumumkan pada tahun 1942 oleh Dewan American Medical Association Food And Nutrition. Sejak itu, bukti nyata tentang bahaya minuman bersoda lebih banyak ditemukan. Berikut ini beberapa kasus yang disebabkan oleh konsumsi minuman bersoda secara berlebihan :


Kegemukan

Karena minuman ringan mengandung kalori dan gula dalam jumlah besar namun rendah nutrisi, maka risiko obesitas menjadi lebih tinggi pada orang yang mengkonsumsinya. Dalam sebuah jurnal kedokteran Inggris, tim peneliti Harvard mempresentasikan temuan mereka bahwa anak-anak dua belas tahun yang minum minuman ringan secara teratur lebih cenderung kelebihan berat badan dibandingkan mereka yang tidak melakukannya. Para peneliti juga menemukan bahwa anak-anak usia sekolah yang mengonsumsi minuman ringan, telah mengkonsumsi sekitar dua ratus kalori lebih banyak per harinya.

Bahan Berbahaya

Bahaya minuman bersoda selanjutnya adalah kandungan berbahaya dalam minuman bersoda, salah satunya adalah Caffeine. Caffein dikenal sebagai salah satu zat yang mempunyai banyak efek samping . Kafein adalah obat perangsang yang dapat menyebabkan gejala kecanduan ketika penggunaan dihentikan. Gejala-gejala yang terjadi termasuk sakit kepala, peningkatan tekanan darah, masalah pencernaan, dan kecenderungan lekas marah. Kafein dalam soda merangsang kelenjar adrenal, dua kelenjar stres yang terletak di atas ginjal. Diyakini oleh banyak peneliti bahwa terlalu banyak mengkonsumsi kafein dapat menyebabkan kelelahan adrenal, sehingga kadar hormon menjadi tidak stabil.

Ganggunan Pencernaan

Satu masalah umum ketika mengkonsumsi minuman ringan adalah adanya gangguan pencernaan atau Distress gastrointestinal. Distress GI disebabkan oleh peningkatan kadar asam lambung, dan dapat menyebabkan perut lapisan terluka. Gejala umum dari GI adalah sakit perut yang berkepanjangan. Namun, dengan meminum obat lambung gejala distress GI akan hilang.

Asam lambung adalah gejala lain yang sering ditemukan pada mereka yang mengkonsumsi minuman ringan berkarbonasi. Gejala asam lambung lebih cenderung muncul pada malam hari, dan bahkan memiliki risiko lebih tinggi, karena telah ditemukan terkait dengan perubahan kerongkongan, penyempitan kerongkongan, dan kanker esofagus.

Osteoporosis

Asam fosfat, bahan lain yang terkandung dalam soda, telah dikaitkan dengan hilangnya kalsium. Sejumlah besar informasi telah diterbitkan tentang konsumsi minuman ringan. Terjadi peningkatan melemahnya tulang dan osteoporosis. Sebuah studi melaporkan tentang dalam Journal of Adolescent Health pada tahun 1994 menunjuk adanya hubungan yang kuat antara konsumsi soda dan patah tulang atau risiko tinggi osteoporosis di kemudian hari.

Tooth Decay / Gigi Keropos

Dengan konsumsi minuman ringan meningkat, dokter gigi telah melihat hilangnya enamel pada gigi sebagai akibat dari adanya asam fosfat dalam minuman ringan. Asam fosfat dalam minuman ringan menurunkan pH normal dalam air liur kita, yang membuat tulang kita mengambil ion kalsium dari gigi kita, dan menghilangkan enamel gigi.

Diet Soda dan Pemanis Buatan

Banyak konsumen tidak tahu bahwa diet soda mengandung lebih banyak kafein daripada soda biasa, di samping itu pemanis buatan sendiri juga berpotensi merugikan. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr Walton dan dibahas dalam artikel "Jangan Minum Diet Coke,",  ditemukan beberapa konsumen diet soda menderita gangguan suasana hati tertentu (gelisah), dianggap sebagai akibat dari pemanis buatan yang terkandung dalam softdrink.

Aspartam adalah pemanis buatan dalam kebanyakan soda diet, telah dituduh menyebabkan gejala fibromyalgia, depresi, pusing, sakit kepala, kram, vertigo, nyeri sendi, serangan kecemasan, kehilangan memori dan penglihatan kabur. Phenylaline adalah asam amino yang ditemukan dalam aspartam, dan menurut artikel "Jangan Minum Diet Coke," satu dari 15 orang tidak bisa memetabolisme asam amino dengan baik. Menurut Food and Drug Administration, Bahaya Minuman Bersoda  karena tingginya kandungan  phenylaline yang bisa masuk dalam cairan tubuh dapat menyebabkan kerusakan otak.