Pages

Memahami Gelombang Cahaya

Pernah mendengar istilah “Gelombang”? Dalam kehidupan sehari-hari, kita memang sering menggunakan kata ini untuk merujuk pada beberapa hal seperti misalnya rambut yang bergelombang ataukah gelombang ombak dan lain-lain. Lantas bagaimana dalam kajian ilmiah? Kata “gelombang” juga banyak kita jumpai khususnya pada lingkup ilmu fisika. Definisi gelombang sendiri secara sederhana adalah getaran yang merambat. Adapun bentuk ideal dari sebuah gelombang mirip dengan gerak sinuside. Pada dasarnya, cukup rumit untuk merumuskan definisi si gelombang ini secara komprehensif sebab melibatkan komponen yang kompleks. Salah satu komponen sederhana dari gelombang adalah getaran. Dalam sebuah gelombang sudah pasti ada getaran. Namun getaran tidak selalu berarti gelombang. Berpijak pada beberapa hal, gelombang kemudian dibagi ke dalam beberapa kelompok. Salah satunya (dan yang akan kita bahas pada tulisan singkat ini) adalah gelombang cahaya.


Apa Itu Gelombang Cahaya?


Istilah cahaya dalam keseharian kita tentu sudah familiar. Tapi apakah Anda telah memahami apa sebenarnya cahaya tersebut? Dalam kajian ilmiah, cahaya digolongkan sebagai gelombang. Ia merupakan energi dengan bentuk gelombang elektromagnetik, kasat mata dan memiliki panjang gelombang yang berkisar di angka 380 sampai 750 nm. Sementara itu, khusus dalam kajian fisika, gelombang cahaya sendiri diartikan sebagai radiasi elektromagnetik yang kasat mata mapun tidak. Di sisi lain, cahaya diartikan sebagai paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi ini tidak berlawanan tetapi menunjukkan sifat cahaya secara bersama. Sifat ini dikenal dengan nama “Dualisme Gelombang-Partikel”.

Dalam gelombang cahaya dikenal juga paket partikel bernama spectrum. Spektrum inilah kemudian yang dipersepsikan oleh matan kita sebagai warna. Dalam kajian yang lebih detil, bidang yang mengkaji cahaya secara serius dikenal dengan nama optika. Ia merupakan wilayah penelitian atau riset yang penting terutama dalam dunia fisika modern.

Fakta Seputar Gelombang Cahaya

Ada beberapa fakta seputar gelombang cahaya yang wajib Anda ketahui, antara lain:
  1. Gelombang cahaya dikelompokkan sebagai gelombang elektromagnetik sebab ia mampu merambat meski tidak ada mediumnya. Pernah memperhatikan cahaya matahari yang jatuh ke bumi? Tanpa perantara sekalipun, sinar tersebut bisa kita rasakan dan ambil manfaatnya. Mengapa tak perlu medium? Sebab usikan yang ada di gelombang cahaya hakekatnya berupa medan listrik juga medan magnetik, saling tegak lurus dan menghasilkan rambatan gelombang yang juga tegak lurus atas usikan tersebut. Perlu diketahui, medan magnetik dan juga medan listrik mampu merambat tanpa medium sekalipun.
  2. Gelombang cahaya dikenal juga sebagai gelombang longitudinal. Mengapa? Sebab ia memiliki arah getaran yang paralel atau searah dengan rambatan.
  3. Gelombang cahaya juga dimasukkan ke dalam contoh gelombang transversal. Mengapa? Sebab ia merupakan jenis gelombang yang memiliki arah getar dari setiap partikel dan tegak lurus bersama dengan arah perambatan gelombang itu sendiri.
  4. Cahaya putih atau polikromatik (cahaya matahari) yang melewati sebuah prisma akan keluar dari prisma tersebut dalam bentuk spekturm cahaya yang tervisualisasi dalam beragam warna antara lain merah, jingga, kuning, hijau, ungu, dan nilai.
  5. Kajian mengenai cahaya muncul seiring dengan maraknya studi optik klasik. Studi ini mempelajari pokok-pokok semacam frekuensi, panjang gelombang, intensitas, fase cahaya serta polarisasi.
  6. Kajian gelombang cahaya dalam studi optik klasik ini memicu lahirnya pemikiran baru dan revolusioner semacam sinar katode oleh Michael Faraday, Teori Radiasi Massa Hitam yang dikemukakan oleh Gustav Kirchhoff, Teori Kuantum oleh Max Planck dan masih banyak lagi lainnya.
  7. Einstein mendapatkan salah satu nobelnya karena mengkaji gelombang cahaya di tahun 1926. Ia menyusun postulat yang didasarkan pada efek fotolistik, dengan asumsi bahwa cahaya tersusun dari berbagai kuanta yang kemidian dikenal dengan nama foton. Foton ini diketahui memiliki sifat dualisme yang justru sama.