Pages

Mengenal Gelombang Stasioner dan Gelombang Berjalan

Secara ringkas, gelombang bisa diartikan sebagai getaran yang merambat. Dalam konteks yang lebih lengkap, cukup sulit mendefiniskan kata “Gelombang” ini sebab aspeknya sangat luas. Meski demikian, bisa dikatakan, inti dari gelombang adalah getaran. Getaran sendiri diterjemahkan sebagai gerakan bolak-balik yang ada di sekitar nilai referensi. Tapi meskipun pada gelombang selalu ada getaran, namun tidak serta merta semua getaran dikategorikan sebagai gelombang. Dalam tataran yang lebih sfesifik, kita bisa mendefiniskan gelombang berdasarkan jenisnya. Pada artikel ini, kami akan membahas dua jenis gelombang yang dikelompokkan berdasarkan amplitudonya, yakni gelombang stasioner dan gelombang berjalan.

Apa Itu Gelombang Stasioner?

Gelombang stasioner adalah jenis gelombang yang mempunyai amplitudo tak tetap atau berubah-ubah. Lazimnya amplitudo ini berkisar antara nol sampai pada suatu nilai maksimum tertentu. Selain definisi tersebut, gelombang stasioner juga diartikan sebagai gelombang dengan bentuk yang tidak bergerak melalui suatu medium, melainkan diam. Gelombang ini merupakan lawan dari gelombang berjalan atau juga gelombang merambat dimana bentuk gelombangnya bergerak pada sebuah medium lengkap dengan kelajuan gelombangnya. Gelombang stasioner ini dikenal juga dengan nama gelombang berdiri atau gelombang tegak.

Gelombang stasioner
ini kembali dibagi menjadi dua kelompok besar yakni:
  • Gelombang stasioner yang diakibatkan oleh pemantulan di ujung terikat.
  • Gelombang stasioner dengan ujung bebas.

Untuk mengamati gelombang stasioner ini, cobalah ambil seutas tali dengan panjang kurang lebih satu meter. Pada ujung yang satu, ikatlah ke tiang. Adapun ujung lainnya, biarkan saja. Selanjutnya, bagian ujung tali yang bebas digoyang-goyangkan ke atas dan ke bawah secara berulang. Amati gerakan yang terjadi saat Anda menggoyangkan tali. Gerakan tersebut adalah gelombang yang merambat mulai dari ujung tali bebas sampai ke ujung tali yang diikat di tiang. Gelombang yang ada lihat tersebut dinamai gelombang dating. Saat gelombang dating tersebut tiba pada ujung tali yang terikat, maka ia akan dipantulkan dan kemudian terjadilah interferensi gelombang.

Untuk menghitung jumlah waktu yang dibutuhkan gelombang tersebut merambat, maka digunakan persamaan sebagai berikut:
  • y1= A sin 2π/T (t- (l-x)/v) digunakan menghitung gelombang datang.
  • y2= A sin 2π/T (t- (l+x)/v+ 1800) digunakan menghitung gelombang pantul.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita lazim menjumpai gelombang stasioner ini. Misalnya saja pada senar gitar yang sedang dipetik. Getaran pada senar tersebut merambat dari titik awal ke titik akhir dengan amplitudo yang berubah-ubah.

Apa itu Gelombang Berjalan?


Yang dimaksud dengan gelombang berjalan adalah gelombang dengan amplitudo yang tetap. Ia merupakan lawan dari gelombang stasioner. Amplitudo gelombang berjalan ini bisa diamati pada seutas tali. Meskipun tali tersebut digetarkan berulang-ulang maka amplitudonya akan selalu tetap. Untuk mengamati jenis gelombang ini, cobalah ambil tali dengan panjang kurang lebih 1 meter. Gerakkan tali tersebut berulang-ulang ke atas dan ke bawah. Maka akan terlihat gelombang yang berjalan menuju ujung lain dan terlihat stabil atau tetap.

Dalam menghitung besaran gelombang dan waktu yang diperlukan untuk merambat, maka persamaan yang digunakan sebagai berikut:

tp= t- x/v

Titik O adalah sumber getaran dan titik P adalah ujung getaran dengan jarak tertentu dari titik O. Jarak ini kita simbolkan dengan X. Pada saat titik O digoyangkan maka getarannya akan merambat ke titik P. Waktu yang dibutuhkan gelombang tadi untuk merambat adalah x/v.

Demikian penjelasan sederhana mengenai gelombang stasioner dan gelombang berjalan. Semoga menambah khazanah keilmuan Anda.