Sastra
merupakan kesenian yang patut untuk dilestarikan. Salah satu medium
sastra adalah drama. Ia merupakan karya yang memiliki kekhasannya
sendiri, sehingga dengan demikian sangat mudah untuk membedakannya dari
karya sastra lainnya seperti prosa pun puisi. Sebagai sebuah karya,
drama meliputi berbagai unsur. Ia lahir dari hasil imajinasi uga
pikiran dan perasaan. Dalam kesatuan yang utuh, unsur drama dibagi ke
dalam dua kelompok besar yakni unsur ekstrinsik dan unsur intrinsik
drama. Pada artikel berikut ini, yang menjadi pokok bahasan adalah unsur intrinsik.
Apa Itu Unsur Intrinsik?
Tak ada definisi baku terkait unsur intrinsik drama ini. Hanya saja, seorang pakar bahasa bernama Nurgiyantoro mengemukakan bahwa apa yang dimaksud dengan unsur intrinsik adalah faktor-faktor yang membangun drama secara keseluruhan tampil sebagai sebuah karya bernilai sastra. Unsur ini secara langsung ikut serta membangun cerita.Keterpaduan di antara unsur-unsur ini yang kemudian membangun kualitas drama itu sendiri. Apa saja hal-hal yang tercakup dalam unsur intrinsik drama ini?
Judul
Judul merupakan unsur yang sangat penting dalam setiap karya sastra, termasuk juga drama. Pemilihan judul yang keliru dan tidak mencerminkan kisah akan menciderai drama itu sendiri. Selain itu, judul yang tepat dan menarik akan mengundang penikmat drama untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai karya sastra yang satu ini. Menurut beberapa ahli, judul yang baik idealnya mampu menunjukan beberapa hal yakni tokoh utama, alur juga waktu, objek yang diceritakan atau juga identifikasi suatu kondisi yang ada di dalam cerita.
Tema
Tema dikenal juga dengan istilah pokiran pokok. Tema ini secara umum menggambarkan apa yang diceritakan di dalam drama. Misalnya saja tema cinta, tema pendidikan, dan tema-tema lainnya. Tema, sebagai salah satu unsur intrinsik drama, merupakan ide cerita yang melandasi cerita dehingga ia berfungsi sebagai pangkal tolak sang penulis drama dalam menyajikan karya fiksi yang ia miliki.
Amanat
Unsur yang satu ini juga turut serta membangun drama secara keseluruhan. Amanat sendiri merupakan pesan moral yang disampaikan penulis pada pembaca naskah dari drama tersebut (juga penonton jika drama tersebut divisualisasikan). Pesan ini dikemas melalui adegan demi adegan atau konflik demi konflik di dalam drama. Pada akhirnya, penonton akan menyimpulkan sendiri pesan apa yang bisa mereka petik dari drama tersebut.
Alur atau Plot
Unsur intrinsik drama yang satu ini merupakan bagian yang tak terpisahkan sebab dengan alur atau plot, suatu cerita akan terjalin dengan rapi. Serangkaian peristiwa akan dikemas dengan apik tanpa menyalahi aturan alamiah waktu. Khusus di dalam drama, dikenal beberapa tahapan alur antara lain tahapan permulaan, pertikaian, perumitan, puncak, peleraian dan terakhir adalah tahapan penutup. Adapun pembagian alur atau plot ini dikelompokkan ke dalam dua kelas yakni babak dan juga adegan.
Karakter Para Tokoh
Hal lain yang masuk kedalam kelompok unsur intrinsik drama adalah cara penulis melekatkan sifat dan juga watak pada masing-masing tokoh dalam ceritanya. Watak tokoh yang dalam dan segar akan menyumbang poin plus untuk drama itu sendiri. Selain itu, alur cerita juga akan melekat penuh pada karakter tokoh dalam drama itu sendiri. Di dalam drama sendiri, watak tokoh ini dibagi ke dalam beberapa jenis yakni antagonis atau tokoh jahat, protagonist atau tokoh baik dan tirtagonis yakni tokoh yang pemeran pembantu yang wataknya tidak menonjol, antagonis atau protagonis.
Dialog
Sebagai sebuah karya sastra, drama memiliki ciri khas, salah satunya adalah dialog. Penulis drama yang baik pasti paham bahwa drama yang berkualitas bisa dilihat dari dialog-dialog para tokohnya. Kemampuan menyusun dialog ini tidak dimiliki semua orang. Biasanya kemampuan tersebut diperoleh dari pengalaman menulis yang panjang. Sebagai unsur yang penting, dialog yang apik akan melancarkan lakon atau cerita di dalam drama. Dialog sendiri merupakan cerminan pemikiran para tokoh utama.
Setting atau Latar Cerita
Unsur intrinsik yang satu ini, meski terkesan sepele, memiliki fungsi untuk mendukung serta menguatkan pemikiran juga tindakan setiap tokoh di dalam drama itu sendiri. Latar menyumbang pijakan cerita serta efek realitas pada penikmat drama.
Petunjuk Laku
Unsur yang satu ini cukup penting di dalam karya drama sebab memuat penjelasan untuk pembaca atau penonton drama terkait keadaan, kondisi, peristiwa, atau juga perbuatan tokoh-tokoh di dalam drama itu sendiri. Petunjuk laku ini penting sebab bisa membantu penikmat drama untuk lebih memahami cerita.
Konflik
Unsur yang satu ini bisa dikatakan memiliki pengaruh yang kuat terhadap drama itu sendiri. Konflik adalah aksesoris cerita yang menarik perhatian penonton maupun pembaca naskah drama. Konflik yang menarik akan membuat drama diminati semua orang. Jadi, kepandaian mengemas konflik adalah hal yang mutlak dimiliki oleh penulis naskah drama.
Pemilihan Bahasa
Unsur intrinsik drama yang satu ini memegang peranan yang cukup penting. Mengapa? Sebab meski tema dan konflik biasa, namun jika sang penulis memiliki gaya bertutur yang unik dengan diksi yang segar, maka drama karyanya pasti akan diminati banyak orang. Dalam drama sendiri, bahasa yang dipilih biasanya yang komunikatif dan mudah dimengerti. Terlebih jika penulis ada pada bagian dialog. Bahasa yang digunakan cenderung umum dijumpai di kehidupan sehari-hari.
Apa Itu Unsur Intrinsik?
Tak ada definisi baku terkait unsur intrinsik drama ini. Hanya saja, seorang pakar bahasa bernama Nurgiyantoro mengemukakan bahwa apa yang dimaksud dengan unsur intrinsik adalah faktor-faktor yang membangun drama secara keseluruhan tampil sebagai sebuah karya bernilai sastra. Unsur ini secara langsung ikut serta membangun cerita.Keterpaduan di antara unsur-unsur ini yang kemudian membangun kualitas drama itu sendiri. Apa saja hal-hal yang tercakup dalam unsur intrinsik drama ini?
Judul
Judul merupakan unsur yang sangat penting dalam setiap karya sastra, termasuk juga drama. Pemilihan judul yang keliru dan tidak mencerminkan kisah akan menciderai drama itu sendiri. Selain itu, judul yang tepat dan menarik akan mengundang penikmat drama untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai karya sastra yang satu ini. Menurut beberapa ahli, judul yang baik idealnya mampu menunjukan beberapa hal yakni tokoh utama, alur juga waktu, objek yang diceritakan atau juga identifikasi suatu kondisi yang ada di dalam cerita.
Tema
Tema dikenal juga dengan istilah pokiran pokok. Tema ini secara umum menggambarkan apa yang diceritakan di dalam drama. Misalnya saja tema cinta, tema pendidikan, dan tema-tema lainnya. Tema, sebagai salah satu unsur intrinsik drama, merupakan ide cerita yang melandasi cerita dehingga ia berfungsi sebagai pangkal tolak sang penulis drama dalam menyajikan karya fiksi yang ia miliki.
Amanat
Unsur yang satu ini juga turut serta membangun drama secara keseluruhan. Amanat sendiri merupakan pesan moral yang disampaikan penulis pada pembaca naskah dari drama tersebut (juga penonton jika drama tersebut divisualisasikan). Pesan ini dikemas melalui adegan demi adegan atau konflik demi konflik di dalam drama. Pada akhirnya, penonton akan menyimpulkan sendiri pesan apa yang bisa mereka petik dari drama tersebut.
Alur atau Plot
Unsur intrinsik drama yang satu ini merupakan bagian yang tak terpisahkan sebab dengan alur atau plot, suatu cerita akan terjalin dengan rapi. Serangkaian peristiwa akan dikemas dengan apik tanpa menyalahi aturan alamiah waktu. Khusus di dalam drama, dikenal beberapa tahapan alur antara lain tahapan permulaan, pertikaian, perumitan, puncak, peleraian dan terakhir adalah tahapan penutup. Adapun pembagian alur atau plot ini dikelompokkan ke dalam dua kelas yakni babak dan juga adegan.
Karakter Para Tokoh
Hal lain yang masuk kedalam kelompok unsur intrinsik drama adalah cara penulis melekatkan sifat dan juga watak pada masing-masing tokoh dalam ceritanya. Watak tokoh yang dalam dan segar akan menyumbang poin plus untuk drama itu sendiri. Selain itu, alur cerita juga akan melekat penuh pada karakter tokoh dalam drama itu sendiri. Di dalam drama sendiri, watak tokoh ini dibagi ke dalam beberapa jenis yakni antagonis atau tokoh jahat, protagonist atau tokoh baik dan tirtagonis yakni tokoh yang pemeran pembantu yang wataknya tidak menonjol, antagonis atau protagonis.
Dialog
Sebagai sebuah karya sastra, drama memiliki ciri khas, salah satunya adalah dialog. Penulis drama yang baik pasti paham bahwa drama yang berkualitas bisa dilihat dari dialog-dialog para tokohnya. Kemampuan menyusun dialog ini tidak dimiliki semua orang. Biasanya kemampuan tersebut diperoleh dari pengalaman menulis yang panjang. Sebagai unsur yang penting, dialog yang apik akan melancarkan lakon atau cerita di dalam drama. Dialog sendiri merupakan cerminan pemikiran para tokoh utama.
Setting atau Latar Cerita
Unsur intrinsik yang satu ini, meski terkesan sepele, memiliki fungsi untuk mendukung serta menguatkan pemikiran juga tindakan setiap tokoh di dalam drama itu sendiri. Latar menyumbang pijakan cerita serta efek realitas pada penikmat drama.
Petunjuk Laku
Unsur yang satu ini cukup penting di dalam karya drama sebab memuat penjelasan untuk pembaca atau penonton drama terkait keadaan, kondisi, peristiwa, atau juga perbuatan tokoh-tokoh di dalam drama itu sendiri. Petunjuk laku ini penting sebab bisa membantu penikmat drama untuk lebih memahami cerita.
Konflik
Unsur yang satu ini bisa dikatakan memiliki pengaruh yang kuat terhadap drama itu sendiri. Konflik adalah aksesoris cerita yang menarik perhatian penonton maupun pembaca naskah drama. Konflik yang menarik akan membuat drama diminati semua orang. Jadi, kepandaian mengemas konflik adalah hal yang mutlak dimiliki oleh penulis naskah drama.
Pemilihan Bahasa
Unsur intrinsik drama yang satu ini memegang peranan yang cukup penting. Mengapa? Sebab meski tema dan konflik biasa, namun jika sang penulis memiliki gaya bertutur yang unik dengan diksi yang segar, maka drama karyanya pasti akan diminati banyak orang. Dalam drama sendiri, bahasa yang dipilih biasanya yang komunikatif dan mudah dimengerti. Terlebih jika penulis ada pada bagian dialog. Bahasa yang digunakan cenderung umum dijumpai di kehidupan sehari-hari.